Lalu sesudah salah satu penduduk kampung designer yang iseng mempraktekkan keahliannya membuat logo kemudian berhasil memenangkan kontes pembuatan logo di Eropa sana sukses menarik perhatian masyarakat lainnya untuk ikut serta mempertaruhkan nasib dengan menjadi desainer logo. Kesudahannya sungguh menakjubkan. Sekarang banyak masyarakat yang sebelumnya bekerja menjadi petani, pedagang bakso, berprofesi kantoran hingga yang bekerja guru pun beralih pada profesi untuk membuat logo perusahaan.
Banyak dari mereka yang beratensi dengan hadiah besar yang ditawarkan kalau mereka sukses memenangkan perlombaan pembuatan atau desainer logo hal yang demikian. Dan memang banyak penduduk orisinil tempat kampung desainer yang berhasil memenangkan lomba pembuatan logo tersebut. Malahan hal itu hingga membuat salah satu pimpinan perusahaan Eropa malah datang berkunjung ke kampung ini.
Seandainya Anda berpikiran bahwa mereka yang bekerja sebagai desainer tentunya seharusnya berguru desain secara khusus terutamanya dahulu. Melainkan kenyataannya mereka menerima keahlian membuat logo yaitu dengan belajar secara otodidak. Di kampung ini tak ada yang saling berharap menang atau untung sendiri. Segala penduduk akan saling tolong membantu dan membagi ilmu mereka lebih-lebih dalam pembuatan logo perusahaan.
Kecuali itu penduduk di kampung ini juga berjiwa sosial yang tinggi. Tidak jarang mereka sering mengumpulkan sumbangan untuk menolong kawan atau rekan kerja mereka yang sedang mengalami kesulitan. Dengan begitu bisa dipandang bagaimana kompak dan dekatnya kekerabatan antar satu penduduk dengan penduduk lainnya terutama para pengrajin logo di kampung designer.